Jenis-jenis cheese tugas #3
Brie diambil dari nama sebuah wilayah di Perancis yang merupakan tempat pertama pembuatan keju ini. Kejunya berwarna putih, teksturnya bergelombang di bagian atas, namun halus dan terdapat lubang-lubang kecil di bagian dalamnya Keju ini dihasilkan dari susu mentah seutuhnya atau sebagian. Dimasak pada suhu 37 derajat celsius dan dikeringkan selama 18 jam. Jika dibiarkan hingga setahun, keju akan memiliki aroma yang tajam ini dan rasa yang lebih kuat.Di Perancis, keju yang akan meleleh jika dimasak ini biasanya dikonsumsi saat sarapan atau camilan saat bersantai di kafe.
2. Camembert
Salah satu jenis-jenis keju yang berasal dari Perancis ini sangat mirip dengan keju brie. Kemiripan ada pada teksturnya yang sama-sama lembut dan warna keju yang sama-sama putih.
Perbedaannya, bagian dalam camembert sudah berbentuk krim walaupun belum melalui tahapan pemasakan.
Camembert dibuat dari susu yang tidak melalui proses pasteurisasi. Pembentukan keju dibantu oleh bakteri mesofiliki yang kemudian dicampur dengan rennet. Setelah mengental, adonan dimasak selama 48 jam sebelum terbentuk menjadi keju.Keju ini sebaiknya dinikmati di suhu yang lebih tinggi daripada suhu ruangan. Jadi bila keju baru keluar dari kulkas, diamkan dahulu selama setengah jam.
3. Cheddar
Kesalahan yang banyak terjadi di Indonesia adalah menganggap cheddar sebagai merk keju, padahal sebenarnya cheddar termasuk jenis-jenis keju.
Keju yang cukup keras dan berwarna kuning ini berasal dari Inggris, tepatnya dari desa Cheddar di Somerset. Tak heran jika di Inggris jenis keju ini merupakan yang terpopuler.
Kemudahan dalam mengolah cheddar, membuatnya sering menjadi bahan masakan. Mulai dari bahan isi makanan, bahan utama kue sampai taburan pelengkap. Tak jarang juga keju yang memiliki kadar lemak 48 persen ini langsung dimakan begitu saja.
Cheddar memiliki fosfor dan kalsium yang tinggi, sehingga baik untuk kesehatan gigi dan tulang. Vitamin A yang baik untuk mana juga terkandung dalam keju ini. Selain itu cheddar mengandung protein yang baik untuk metabolisme dan pertumbuhan sel-sel tubuh.
4. Chevre
Chevre terbuat dari susu kambing yang difermentasikan berhari-hari. Salah satu dari jenis-jenis keju yang berasal dari perancis ini memiliki rasa yang asam.
Masyarakat Perancis sangat menyukai keju ini untuk bahan campuran pembuatan mac & cheese, isian roti sandwich ataupun bagian dari crumbled salad.
Kelebihan susu kambing adalah kandungannya yang lebih mirip dengan kandungan susu manusia. Sehingga keju ini sangat cocok bagi anak atau orang tua yang memiliki alergi terhadap susu sapi.
5. Edam
Kemasannya terlihat seperti apel ya?
Kemasan keju ini terbuat dari lilin parafin berwarna merah. Keju nya sendiri berwarna kuning muda dan disajikan dalam bentuk yang menyerupai tabung.
Edam merupakan keju asli Belanda. Keju ini tidak terlalu keras namun juga tidak terlalu lembut. Keju edam yang dijual biasanya yang masih muda, sehingga rasanya ringan dan aromanya hampir tidak tercium.
Keju ini memiliki kandungan lemak 28%, sangat rendah bila dibandingkan jenis-jenis keju yang lain seperti cheddar ataupun brie.
Biasanya edam dihidangkan bersama buah apel atau pir. Tapi banyak juga yang memakannya bersama roti yang terbuat dari tepung terigu ataupun biskuit.
6. Emmental
Pasti kamu yang lahir di tahun 90 an tidak asing dengan bentuk keju ini?
Ya, kamu benar keju ini adalah jenis keju yang selalu ada dalam film kartun Tom & Jerry.
Memang bentuk keju ini sudah sangat melekat di ingatan kita. Tetapi kami yakin banyak dari kamu yang baru tahu nama kejunya hari ini, iya apa iya? Hehe.
Setidaknya rasa penasaranmu selama bertahun-tahun tentang nama keju di film Tom & Jerry terjawab sudah.
Emmental berasal dari Swiss, biasa juga disebut emmentaler disana. Aromanya ringan dan memiliki rasa yang gurih.
Dalam pembuatan keju ini dibantu oleh 3 bakteri yaitu propionibacterium freudenreichii, lactobacillus helveticus dan streptococcus.
Semakin matang kejunya makin besar pula lubang-lubang yang terbentuk. Hal ini disebabkan oleh adanya partikel jerami di keju emmental.
Keju ini sering digunakan dalam bermacam-macam makanan, seperti dicampur dengan gruyere, menjadi bahan fondue, casserole dan makanan yang sangat nikmat, keju panggang.
7. Feta
Terbuat dari 30% susu kambing yang dicampur dengan susu domba. Fetamemiliki rasa yang tidak terlalu asin, aroma yang ringan dan tidak menyengat, teksturnya lembut dan lubang di permukaan keju tidak terlalu banyak.
Keju terpopuler di Yunani ini biasanya dijual setelah mengalami proses pematangan selama dua bulan. Feta dijual dalam keadaan teredam air garam, agar rasanya lebih kuat.
Jika tidak menyukai rasa yang kuat, kita bisa mencuci feta dengan air bersih untuk menghilangkan rasa asinnya.
Di Yunani yang merupakan negara asalnya, feta banyak digunakan sebagai bahan campuran salad tradisional Yunani. Selain itu juga digunakan sebagai bahan pembuatan kue dan isian pada pizza.Keju ini juga cocok dimakan dengan buah segar, atau isian pada sandwich, dan sebagai pendamping hidangan taco dari Mexico.8. Fontina
Keju ini terbuat dari susu sapi yang tidak melalui proses pasteurisasi. Kadar lemak yang terkandung dalam fontina mencapai 45%. Menghasilkan keju dengan tekstur yang lunak dan creamy, sedangkan rasanya sangat lembut.
Saat dipanggang keju ini akan lumer menjadi krim dengan tingkat kelembutan yang tinggi.
Kelembutan yang dihasilnya memnyebabkan keju ini menjadi pilihan utama untuk digunakan sebagai topping pizza dan sup di Italia.
Keju asli Italia ini biasa dijual dalam bentuk potongan dengan warna kejunya kuning pucat. Keju dijual setelah mengalami proses pematangan hingga 90 hari lamanya.
9. Gorgonzola
Gorgonzola termasuk salah satu yang tertua dari jenis-jenis keju yang memiliki pembuluh berwarna biru lainnya. Keju yang berasal dari Italia ini terbuat dari susu sapi yang telah dipasteurisasi.
Memiliki warna putih kekuningan, dengan coretan warna biru yang bentuk seperti pembuluh darah. Tekstur yang dihasilkan sangat lunak karena kandungan lemaknya mencapai 48%.
Meskipun rasanya ringan dan lembut, aroma yang dihasilkan keju itu sangat kuat dan menyengat. Kamu yang tidak terbiasa kemungkinan akan membenci keju ini.
Keju gorgonzola dapat dijadikan campuran pasta, bahan pelengkap salad maupun toping pizza.
10. Gouda
Terbuat dari susu sapi yang telah dipanaskan hingga dadihnya terpisah. Keju ini memiliki rasa yang manis karena kandungan asam laktatnya sudah hilang saat proses pemanasan.
Untuk proses pematangan yang maksimal biasanya memakan waktu hingga 2 tahun lamanya. Proses pematangannya yaitu dengan menyimpan gouda di air garam agar tercipta rasa yang unik.
Kebanyakan keju berwarna kuning matang ini dijual saat berusia 1-6 bulan. Agar kualitasnya terjaga, permukaan keju ditutupi oleh parafin lilin berwarna kuning tua atau merah.
Gouda merupakan keju terpopuler di dunia. Total konsumsi keju asal Belanda ini mencapai 50-60% dari semua jenis-jenis keju yang ada.
11. Gruyere
Keju ini pertama kali dibuat di desa Gruyere di Negara Swiss. Terbuat dari susu sapi mentah yang dipanaskan hingga suhu 33 derajat celcius. Agar mengental susu dicampur rennet cair, dan dipanaskan dua kali lagi pada suhu 43 dan 54 derajat celcius.
Untuk menguatkan rasanya secara maksimal, gruyere di rendam di air garam selama 8 hari kemudian didiamkan di ruangan tertutup pada suhu kamar selama 2 bulan.
Keju yang telah matang akan bertekstur keras dan padat. Selain itu kejunya berwarna kuning yang lebih gelap jika dibandingkan dengan keju emmental.
12. Halloumi
Keju ini pertama kali dibuat dengan campuran susu sapi dan kambing, berbeda dengan sekarang yang lebih banyak menggunakan susu sapi saja.
Kelebihan dari keju yang rasanya asin ini adalah titik lelehnya yang tinggi, sehingga dapat dengan mudah dijadikan keju panggang ataupun keju goreng.
Halloumi biasanya disajikan di bulan-bulan yang suhunya hangat. Untuk menambah kesegaran, keju bertekstur lembut ini disajikan bersamaan dengan semangka.
Kamu bisa membayangkan kesegarannya kan?
13. Havarti
Keju ini merupakan produk asli Denmark, tepatnya dari perkebunan Havarthigaard di Overod. Pemilik kebun ini adalah Hanne Nielsen seorang yang fokus mempelajari seni membuat keju. Agar lebih paham tiap jenis-jenis keju, dia melakukan perjalanan keliling Eropa.
Havarti memiliki rasa yang khas, manis dengan sedikit asam dan gurihnya seperti mentega. Semakin tua usia keju rasanya makin seperti kacang hazelnut dan asin. Keju ini memiliki aroma yang mirip dengan keju swiss.
Kejunya memiliki warna krem kekuningan. Tekstur yang dihasilkan semi kenyal. Sangat cocok dijadikan isian kanape atau camilan ringan.
Sebaiknya havarti disimpan di kulkas, karena termasuk jenis-jenis keju yang cepat melunak jika dibiarkan pada suhu ruangan.
14. Monterey Jack
Dinobatkan sebagai keju asli Amerika, karena pertama kali dibuat di Monterey, California. Seorang pengusaha bernama David Jack, menyadari peluang bisnis dari keju ini. Dia mulai menjual keju ini keseluruh daerah di California.
Sejak sukses dimana-mana, keju ini dikenal dengan nama monterey jack.
Keju ini banyak digunakan sebagai bahann masakan Spanyol dan Meksiko karena memiliki rasa yang ringan dan mudah meleleh.
Varian dari mounterey jack yang terkenal adalah pepper jack. Sesuai namanya, terdapat tambahan merica pada kejunya. Menghasilkan keju yang pedas namun lembut di mulut. Sering dimakan bersama biskuit, hamburger, melon dan minyak zaitun
15. Manchego
Daerah La Mancah di Spanyol merupakan tempat pembuatan keju manchego pertama. Keju ini termasuk salah satu jenis-jenis keju yang memiliki tekstur keras.
Manchego merupakan keju terfavorit bagi warga Spanyol. Bahkan karena kepopulerannya, keju ini diekspor ke banyak negara di dunia.
Bahan dasar manchego adalah susu domba yang telah melalui proses pasteurisasi. Saat matang keju ini sangat padat, permukaannya kering layaknya lilin. Sedangkan bagian dalamnya terdapat lubang-lubang kecil.
16. Mozarella
Awalnya keju ini terbuat dari susu kerbau liar, lama-kelamaan susu tersebut semakin langka. Maka tak heran jika sekarang hampir semua pembuatan mozzarella menggunakan susu sapi.
Kandungan protein mozzarella sangat tinggi. Selain itu terdapat kalsium, magnesium dan fosfor yang melimpah bagus untuk menguatkan tulang. Kelebihan lain keju mozzarella adalah bebas lemak sehingga menyetabilkan tekanan darah dan melindungi kesehatan jantung.
Mozarella sangat mudah meleleh ketika dipanaskan, sehingga sangat nikmat bila dijadikan topping pizza maupun isi pinggirannya.
17. Parmesan
Parmesan adalah salah satu dari jenis-jenis keju yang memiliki tekstur keras. Di seluruh permukaan keju yang berasal dari Italia ini terdapat lubang-lebang kecil dengan ukuran sebesar jarum.
Keju ini memerlukan waktu hingga satu tahun agar matang dengan sempurna. Saat matang parmesan kehilangan banyak air membuat teksturnya menjadi keras.
Kebanyakan di usia 3 bulan, keju ini sudah mulai dijual. Selain dalam bentuk balok, parmesan juga dijual dalam bentuk parutan.
Keju yang memiliki kadar lemak 61% ini sangat cocok digunakan sebagai taburan spaghetti, macaroni atau jenis pasta lainnya.
18. Provolone
Salah satu dari jenis-jenis keju yang berasal dari Italia. Pembuatannya terletak di daerah lembah, Lombardy dan Veneto.
Pembuatan keju ini dilakukan dengan pengawasan yang ketat dan menggunakan cara khusus agar menghasilkan kualitas yang paling tinggi.
Provolone mengandung protein dan kalisum yang tinggi, di sisi lain natrium yang terkandung dalam keju ini juga tinggi. Kalori yang dihasilkan dari keju ini 10 kali lebih sedikit dibandingkan keju Swiss, namun kandungan sodiummnya lebih banyak 180 mg.
19. Roquefort
Keju yang dikenal juga sebagai blue cheese ini terbuat dari susu domba dan ditambah dengan bakteri penicilium roqueforti.
Setelah dimatangkan selama 5 bulan, menghasilkan keju dengan goresan biru di dalamnya. Teksturnya lembut namun aromanya sangat kuat, seperti lap busuk.
Keju ini sangat cocok dimakan bersama biskuit maupun menjadi isian roti sandwich. Selain itu dapat digunakan sebagai dressing dan potongan pada salad.
Salah satu dari jenis-jenis keju dari Perancis ini sangat populer di negara asalanya. Bahkan kaisar Charlemagne sangat menyukai keju ini.
20. Ricotta
Berasal dari Mediterania Latin, banyak yang mengungkapkan bahwa keju ini pertama kali dibuat di sebuah desa di Romawi.
Keju ini terbuat dari susu skim atau susu sapi seluruhnya. Menghasilkan tekstur yang sedikit kasar. Kejunya berwarna putih dan memiliki rasa yang sedikit manis.
Ricotta banyak diolah menjadi masakan italia yang nikmat, seperti lasagna, cannelloni ataupun jenis pasta lainnya.
21. Stilton
Susu yang telah dipasteurisasi (proses pemanasan makanan yang bertujuan untuk membunuh gmikroorganisme berbahaya seperti khamir, kapang, protozoa, virus dan bakteri) merupakan bahan dasar pembuatan keju ini.
Keju yang berasal dari Inggris ini memiliki corak biru yang berbentuk seperti pembuluh darah. Warna biru tersebut dihasilkan dari bakteri yang membantu saat proses pembuatan keju.
Di permukaan stilton terdapat lubang-lubang kecil yang terbentuk dari tusukan jarum. Keju ditusuk dengan jarum agar udara yang berada di dalamnya keluar. Saat matang kejunya menjadi padat dan tebal namun teksturnya berkerut.
Stilton muda berwarna putih seperti gading, sedangkan keju yang tua warnanya jadi lebih gelap dan corak birunya lebih tegas.
22. Taleggio
Keju ini termasuk jenis-jenis keju yang berasal dari Italia. Dinobatkan sebagai salah satu keju dengan tekstur lunak tertua yang masih diproduksi tiap musim dingin dan gugur.
Selama proses pembuatan, keju disimpan di rak-rak kayu di ruangan yang seperti gua. Seminggu sekali taleggio dicuci dengan air laut untuk mencegah kutu dan jamur. Perlu waktu 6-10 minggu hinggak keju yang beraroma kuat ini mencapai kematangan yang sempurna.
Komentar
Posting Komentar