Lokal food (baroncong & kue Cubit)


BARONCONG
Baroncong diucapkan [baróncoŋ] adalah nama kue tradisional khas dari Kota MakassarProvinsi Sulawesi Selatan, Indonesia[1]. Jenis kue ini memiliki rasa yang gurih, bentuknya seperti busur atau setengah lingkaran, atau mirip dengan Kue Pukis. Bahan-bahan dari kue ini adalah tepung terigu, gula pasir, parutan kelapa muda, dan penambah aroma rasa. Kue ini dipanggang dalam cetakan dan api berasal dari kayu bakar. Adapun nama lain dari kue ini adalah Guroncong atau Buroncong dalam versi Bahasa Bugis. Kue ini umumnya mudah ditemukan di pagi hari, khususnya di kawasan Pantai Losari. Harganya berkisar antara Rp.1.500 - Rp. 3.000.
Buroncong merupakan kue khas Bugis Makassar yang masih eksis hingga saat ini . Kue yang berbentuk mirip kue pukis dan dibakar diatas tungku api ini masih menjadi favorit bagi masyarakat terkhusus di Makassar.
Kue ini sudah dikenal sejak puluhan tahun lalu, malah mungkin ratusan tahun lalu oleh masyarakat Sulawesi Selatan. Namun belum ada sumber atau data yang tahu betul kapan asal mula pastinya kue tradisional ini ditemukan.
Menikmati kue buroncong bisa menjadi salah satu alternatif untuk bernostalgia tentang masa lalu. 
Seiring perkembangan jaman, kuliner khas Makassar ini selalu punya tempat di lidah Makassarl.
Biasanya kue ini dinikmati di waktu pagi hari saat masih hangat dan disajikan bersama minum teh atau kopi pada waktu bersantai bersama keluarga.
Kue yang memiliki banyak penyebutan ini seperti beroncong, garoncong, geroncong, atau kue ganco ini banyak di jumpai di sekitaran Jalan Hertasning ataupun Minggu pagi Car Freeday pantai losari.
Cukup dengan melihat gerobak yang mempunyai tungkun api adalah ciri khas dari gerobak buroncong sendiri.
Dahulunya kita bisa menikmati kue buroncong ini dengan harga 500 rupiah. Varian rasanya pun berbeda beda setiap penjual, terkadang asin kadang juga manis.
Kebanyakan juga kue ini disebut sebagai kue yang paling berat di dunia, karena diperlukan alat pengangkat khusus seperti yang dipakai para buruh pelabuhan untuk mengangkat karung, yakni gancu

KUE CUBIT
Kue cubit merupakan jajanan populer di Jakarta. Kue berukuran kecil ini (diameter sekitar 4 cm) dan biasa dijajakan di depan sekolah oleh pedagang kaki lima. Kue cubit menggunakan campuran susu dan tepung terigu sebagai komponen utamanya. Adonan dimasukkan dalam cetakan baja, dan dalam beberapa menit telah masak.
Kue ini dimakan menggunakan 2 batang lidi tebal yang menyerupai sumpit. Kue ini mendapatkan namanya karena kue yang matang diambil dengan alat penjepit oleh si pedagang, sehingga terlihat seperti dicubit.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

EQUIPMENT DAN UTENSIL

food terminologi

INGREDIENT (ragi,margarine,almond)