Ingredient (Terong,Nangka,Cempedak)
TERONG
TERONG
HISTORY
Terung ialah tumbuhan pangan yang ditanam untuk buahnya. Asal usul budidayanya berada di
bagian selatan dan timur Asia sejak
zaman prasejarah, tetapi baru dikenal di dunia Barat tidak lebih awal dari
sekitar tahun 1500. Buahnya mempunyai
berbagai warna, terutama ungu, hijau, dan putih. Catatan tertulis yang pertama
tentang terung dijumpai dalam Qí mín yào shù, sebuah karya pertanian Tiongkok kuno yang
ditulis pada tahun 544. Banyaknya nama bahasa Arab dan Afrika Utara untuk
terong serta kurangnya nama Yunani dan Romawi menunjukkan
bahwa pohon ini dibawa masuk ke dunia Barat melewati
kawasan Laut Tengah oleh bangsa Arab pada
awal Abad
Pertengahan. Nama ilmiahnya, Solanum melongena, berasal dari
istilah Arab abad ke-16 untuk
sejenis tanaman terung.
Karena terung
merupakan anggota Solanaceae,
buah terung pernah dianggap beracun, sebagaimana buah beberapa varietas leunca
dan kentang. Sementara buah terung dapat dimakan tanpa dampak buruk apa pun
bagi kebanyakan orang, sebagian orang yang lain, memakan buah terung (serupa
dengan memakan buah terkait seperti tomat, kentang, dan merica hijau atau lada) bisa berpengaruh pada kesehatan.
Sebagian buah terung agak pahit dan mengiritasi perut serta mengakibatkan gastritis. Karena itulah, sebagian sumber, khususnya dari
kalangan kesehatan alami, mengatakan bahwa terung dan genus terkait dapat
mengakibatkan atau memperburuk artritis dengan
kentara dan justru itu, harus dijauhi oleh mereka yang peka terhadapnya.
KANDUNGAN GIZI
Terung
Jumlah Per 100
g
|
|
Kalori
(kcal) 24
|
|
Jumlah
Lemak 0,2 g
|
|
Lemak
jenuh 0 g
|
|
Lemak tak jenuh
ganda 0,1 g
|
|
Lemak tak jenuh
tunggal 0 g
|
|
Kolesterol 0
mg
|
|
Natrium 2 mg
|
|
Kalium 229
mg
|
|
Jumlah
Karbohidrat 6 g
|
|
Serat
pangan 3 g
|
|
Gula 3,5 g
|
|
Protein 1 g
|
Vitamin A
|
23 IU
|
Vitamin C
|
2,2 mg
|
Kalsium
|
9 mg
|
Zat besi
|
0,2 mg
|
Vitamin D
|
0 IU
|
Vitamin B6
|
0,1 mg
|
Vitamin B12
|
0 µg
|
Magnesium
|
14 mg
|
KARATERISTIK
Terung ialah terna yang sering ditanam secara tahunan. Tanaman ini tumbuh
hingga 40–150 cm (16-57 inci) tingginya. Daunnya besar, dengan lobus yang
kasar. Ukurannya 10–20 cm (4-8 inci) panjangnya dan 5–10 cm (2-4
inci) lebarnya. Jenis-jenis setengah liar lebih besar dan tumbuh hingga
setinggi 225 cm (7 kaki), dengan daun yang melebihi 30 cm (12 inci)
dan 15 cm (6 inci) panjangnya. Batangnya biasanya berduri. Warna bunganya antara putih hingga ungu,
dengan mahkota yang
memiliki lima lobus. Benang
sarinyaberwarna kuning. Buah tepung berisi, dengan diameter yang
kurang dari 3 cm untuk yang liar, dan lebih besar lagi untuk jenis yang
ditanam.
Cara menanam
tanaman terung adalah disemai, setelah tumbuh 4 daun sejati kemudian ditanam
(dijadikan bibit terlebih dahulu). Panen dimulai pada 70-80 hari setelah semai
selanjutnya setiap 5 hari.
MANFAAT
manfaat
terong begitu besar bagi kesehatan jantung Anda. Selain itu, flavonoid
atau pigmen larut air pada terong juga bisa mencegah
berbagai jenis penyakit jantung,Zat pigmen ini juga bisa menurunkan
tekanan darah darah Anda.
HISTORY
Nangka adalah nama
sejenis pohon, sekaligus buahnya. Pohon nangka termasuk ke dalam suku Moraceae; nama
ilmiahnya adalah Artocarpus heterophyllus. Dalam bahasa Inggris, nangka
dikenal sebagai jackfruit. Nangka diyakini berasal dari India, yakni wilayah
Ghats bagian barat, di mana jenis-jenis liarnya masih didapati tumbuh tersebar
di hutan hujan di sana. Kini nangka telah menyebar luas di berbagai daerah
tropik, terutama di Asia
Tenggara.
KANDUNGAN GIZI
Jumlah Per
|
100 g
|
||
Kalori (kcal) 94
|
||
Jumlah Lemak 0,6
g
|
||
Lemak jenuh 0,2 g
|
||
Lemak tak jenuh
ganda 0,1 g
|
||
Lemak tak jenuh
tunggal 0,2 g
|
||
Lemak trans 0 g
|
||
Kolesterol 0 mg
|
||
Natrium 2 mg
|
||
Kalium 448 mg
|
||
Jumlah
Karbohidrat 23 g
|
||
Serat pangan 1,5
g
|
||
Gula 19 g
|
||
Protein 1,7 g
|
||
Vitamin A
|
110 IU
|
Vitamin C
|
13,7 mg
|
Kalsium
|
24 mg
|
Zat besi
|
0,2 mg
|
Vitamin B6
|
0,3 mg
|
Vitamin B12
|
0 µg
|
Magnesium
|
29 mg
|
KARAKTERISTIK
Pohon nangka
umumnya berukuran sedang, sampai sekitar 20 m tingginya, walaupun ada yang mencapai
30 meter. Batang bulat silindris, sampai berdiameter sekitar 1 meter. Tajuknya
padat dan lebat, melebar dan membulat apabila di tempat terbuka. Seluruh bagian
tumbuhan mengeluarkan getah putih
pekat apabila dilukai.
Daun tunggal,
tersebar, bertangkai 1–4 cm, helai daun agak tebal seperti kulit, kaku,
bertepi rata, bulat telur terbalik sampai jorong (memanjang), 3,5-12 ×
5–25 cm, dengan pangkal menyempit sedikit demi sedikit, dan ujung pendek
runcing atau agak runcing. Daun penumpu bulat telur lancip, panjang sampai
8 cm, mudah rontok dan meninggalkan bekas serupa cincin.
Tumbuhan
nangka berumah satu (monoecious),
perbungaan muncul pada ketiak daun pada pucuk yang pendek dan khusus, yang
tumbuh pada sisi batang atau cabang tua. Bunga jantan dalam bongkol berbentuk
gada atau gelendong, 1-3 × 3–8 cm, dengan cincin berdaging yang jelas di
pangkal bongkol, hijau tua, dengan serbuk sari kekuningan dan berbau harum
samar apabila masak. Bunga nangka disebut babal. Setelah melewati umur
masaknya, babal akan membusuk (ditumbuhi kapang) dan menghitam
semasa masih di pohon, sebelum akhirnya terjatuh. Bunga betina dalam bongkol
tunggal atau berpasangan, silindris atau lonjong, hijau tua.
MANFAAT
1. Meningkatkan
imunitas dan membantu melawan kanker
2. Mengurangi
risiko penyakit kardiovaskular
3. Memperbaiki
sistem pencernaan
4. Meningkatkan
kesehatan tulang
5. Baik untuk
fungsi penglihatan
6. Biji nangka
sebagai makanan rendah glikemik
7. Membantu
mengontrol diabetes
CEMPEDAK
Cempedak adalah
tanaman buah-buahan dari famili Moraceae. Bentuk buah, rasa
dan keharumannya seperti nangka,
meski aromanya kerap kali menusuk kuat mirip buah durian.
Tanaman ini berasal
dari Semenanjung
Malaya, dan menyebar luas mulai dari wilayah Tenasserim di Burma, Thailand, dan sebagian
Kepulauan Nusantara: Sumatra, Borneo, Sulawesi, Maluku hingga ke Papua. Juga banyak didapati di Jawa bagian barat.
Dikenal secara luas
sebagai cempedak atau campedak, buah ini juga memiliki beberapa nama lokal
seperti bangkong (cempedak hutan, bentuk liar di Malaysia)[2], baroh (Kep.
Lingga dan Johor), nangka beurit (Sunda), nongko
cino (Jawa), cubadak
hutan (Minangkabau) tiwadak (Banjar) dan lain-lain.
KANDUNGAN GIZI
zat gizi per 100
gram
Energi (kkal) 106
51 116
Protein (g) 1,2 2,0
3,0
Lemak (g) 0,3 0,4
0,4
Karbohidrat (g)
27,6 11,3 28,6
Kalsium (mg) 20 45
20
Fosfor (mg) 19 29
30
Zat besi (mg) 0,9
0,5 1,5
Vit A (SI) 330 25
200
Vit B1 (mg) 0,07
0,07 0
Vit C (mg) 7 9 15
Air (g) 70,0 85,4
67,0
MANFAAT
Manfaat buah cempedak diantaranya
untuk dikonsumsi sebagai makanan olahan dan digunakan untuk mengatasi beberapa
jenis penyakit.
Daging buah
biasanya dimakan dalam keadaan segar. Namun, ada pula yang menggorengnya
seperti pisang atau mengolahnya menjadi kolak dengan menambahkan santan dan
gula. Buah ini enak bila sudah matang.
Kulit cempedak juga
sering dikonsumsi oleh masyarakat Banjar, Kalimantan Selatan, yang dikenal
dengan nama mandai. Sebelum diolah, masyarakat setempat mengupas bagian luar
kulit sehingga tampak putih, kemudian membersihkannya.
Setelah itu kulit
direndam lebih dulu di dalam air garam selama 2-3 hari, hingga menjadi lunak
dan mengalami fermentasi, baru kemudian digoreng. Mandai goreng ini menyerupai
pisang goreng, meski ketika digigit rasanya seperti menggigit guratan daging,
sehingga menciptakan cita rasa gurih yang khas.
Daun muda cempedak
juga banyak digunakan sebagai sayuran. Biji buahnya enak disantap setelah
diolah, digoreng, atau direbus seperti biji nangka. Di Malaysia, akarnya
digunakan sebagai campuran jamu tradisional untuk perempuan yang baru
melahirkan.
Cempedak membantu
menyehatkan mata, mengingat kandungan vitamin A-nya cukup tinggi, yaitu sekitar
200 SI per 100 gram. Vitamin A berperan dalam menjaga agar kornea mata agar
selalu sehat.
Mengandung vitamin
C yang lebih tinggi daripada nangka, dan mengandung serat pangan (dietry fiber)
yang cukup tinggi untuk membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan dan
menekan angka kolesterol dalam darah. K
Kulit batang
cempedak ternyata juga mengandung komponen yang dapat membantu mencegah tumor
dan malaria. Dan senyawa utama heteriflavon C yang dapat menghilangkan parasit
penyebab malaria hingga 100 persen.
KARATERISTIK
Pohon yang selalu
hijau, sedang besarnya, tingginya dapat mencapai 20 m meski kebanyakan hanya belasan meter.
Ranting-ranting dan pucuk dengan rambut halus dan kaku, kecoklatan. Berumah
satu (monoecious)
Daun tipis agak
kaku seperti kulit, bertangkai, bulat telur terbalik sampai jorong, 2,5-5 ×
5–25 cm, bertepi rata (integer, utuh), dengan pangkal berbentuk pasak
sampai membulat, dan ujung meruncing (acuminate). Tangkai daun 1–3 cm.
Daun penumpu bulat telur memanjang, meruncing, berambut kawat, mudah rontok dan
meninggalkan bekas berupa cincin pada ranting.
Perbungaan
sendiri-sendiri, muncul di ketiak daun, pada cabang besar atau pada batang
utama (cauliflory), pada pucuk pendek khusus yang berdaun. Karangan bunga
jantan berbentuk bongkol seperti gada atau gelendong, 1 × 3-5,5 cm, hijau
pucat atau kekuningan, bertangkai 3–6 cm. Bongkol bunga betina berbentuk
gada memanjang, dengan bunga-bunga yang tertancap sedalam 1,5 mm dalam
poros bongkol dan bagian bebas sekitar 3 mm.
Buah semu majemuk
(syncarp) berbentuk silinder sampai bulat, 10-15 × 20–35 cm, kehijauan,
kekuningan sampai kecoklatan, dengan tonjolan piramidal serupa duri lunak yang
rapat atau licin berpetak-petak dengan mata faset. 'Daging buah' sesungguhnya
adalah perhiasan bunga yang membesar dan menebal, putih kekuningan sampai
jingga, manis dan harum, bertekstur lembut, licin berlendir di lidah dan agak
berserat. Tidak seperti nangka,
keseluruhan massa daging buah beserta bunga-bunga steril atau gagal (dikenal
sebagai 'dami') mudah lepas dari poros ('hati') buah semu apabila masak. Biji
bulat gepeng atau memanjang, 2–3 cm.
Komentar
Posting Komentar