describe ingredient#2 (cabe rawit,tomat,terasi)
Cabai rawit atau cabai
kathur, adalah buah dan tumbuhan anggota genus Capsicum.
Selain di Indonesia, ia juga tumbuh dan populer sebagai bumbu masakan di
negara-negara Asia Tenggara lainnya. Di Malaysia dan Singapura ia
dinamakan cili padi, di Filipina siling
labuyo, dan di Thailand phrik khi nu. Di Kerala, India, terdapat masakan
tradisional yang menggunakan cabai rawit dan dinamakan kanthari mulagu.
Dalam bahasa Inggris ia dikenal dengan nama Thai pepper atau bird's
eye chili pepper.
Buah cabai
rawit berubah warnanya dari hijau menjadi merah saat matang. Meskipun ukurannya
lebih kecil daripada varietas cabai lainnya, ia dianggap cukup pedas karena
kepedasannya mencapai 50.000 - 100.000 pada skala
Scoville. Cabai rawit biasa di jual di pasar-pasar bersama dengan
varitas cabai lainnya.
Cabe rawit
merupakan suatu tanaman yang dibudidayakan untuk diambil buahnya. Buah cabe
rawit berubah dari warna hijau menjadi merah. Akan tetapi banyaj masyarakat
yang menyukai cabe rawit ketika mereka masih berwarna hijau. Bentuk cabe rawit
adalah kecil dan pendek. Namun, jika Anda memakannya akan timbul rasa pedas
yang sangat mengengat. Bagi mereka yang menyukai cita rasa pedas pasti sangat
menyukai cabe rawit. Rasanya sangat tidak sesuai dengan bentuknya. Hal ini
mengapa terdapat peribahasa 'kecil-kecil cabe rawit' yang kerap kali ditujukan
bagi anak kecil yang memiliki energy atau kemampuan super.
Kandungan
Nutrisi/Gizi Pada Cabe Rawit Segar :
Nama Bahan Makanan : Cabe Rawit Segar
Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Cabe Rawit Segar yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Cabe Rawit Segar yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 85 %
Jumlah Kandungan Energi Cabe Rawit Segar = 103 kkal
Jumlah Kandungan Protein Cabe Rawit Segar = 4,7 gr
Jumlah Kandungan Lemak Cabe Rawit Segar = 2,4 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Cabe Rawit Segar = 19,9 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Cabe Rawit Segar = 45 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Cabe Rawit Segar = 85 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Cabe Rawit Segar = 3 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Cabe Rawit Segar = 11050 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Cabe Rawit Segar = 0,24 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Cabe Rawit Segar = 70 mg
Khasiat / Manfaat Cabe Rawit Segar : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : C
Nama Bahan Makanan : Cabe Rawit Segar
Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Cabe Rawit Segar yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Cabe Rawit Segar yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 85 %
Jumlah Kandungan Energi Cabe Rawit Segar = 103 kkal
Jumlah Kandungan Protein Cabe Rawit Segar = 4,7 gr
Jumlah Kandungan Lemak Cabe Rawit Segar = 2,4 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Cabe Rawit Segar = 19,9 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Cabe Rawit Segar = 45 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Cabe Rawit Segar = 85 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Cabe Rawit Segar = 3 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Cabe Rawit Segar = 11050 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Cabe Rawit Segar = 0,24 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Cabe Rawit Segar = 70 mg
Khasiat / Manfaat Cabe Rawit Segar : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : C
Cabe rawit
berguna sebagai pelengkap masakan. Cabe rawit dapat dikonsumsi dalam keadaan
langsung dimakan setelah dipetik buahnya kemudian dibersihkan atau juga diolah
bersama dengan masakan. Sebagai contoh ketika Anda mengkonsumsi masakan kuah,
umumnya Anda akan memotong cabe rawit dalam mencampurkannya bersama kuah
tersebut. Sementara ketika Anda menyantap gorengan, Anda langsung mengambil
cabe rawit utuh dan menggigitnya.
Sebagian
orang dengan senang akan menanam cabe rawit di kebun rumah mereka tetapi mereka
yang percaya akan mitos mengatakan tidak baik untuk kehidupan rumah tangga.
Namun semuanya kembali ke individu masing-masing.
Karakteristik cabai
rawit
Spesies :
Capsicum
annuum L.
Nama Inggris
:big chili
Nama
Indonesia :cabai merah
Nama Lokal :
cabe (Sunda), lombok abang (Jawa), cabhi (Madura) , campli(Aceh) , lasina
(Batak Karo) , lado (Minangkabau) , tabia (Bali) ,sebia (Sasak/Lombok) , rica
(Menado) , bisa (Sangir) , lada(Makasar) , siri (Ambon) , maricang (Halmahera)
, rica lamo(Ternate Tidore) , maresen (Papua Barat), riksak (Papua Barat)
Deskripsi :Terna
berkayu, tinggi ± 1 m, bercabang-cabang. Daun tunggal bentuk bundar
telur sampai elip. Bunga tunggal bentuk bintangterdapat di ketiak daun, warna
putih. Buah buni, bentuk sepertikerucut memanjang, menggantung, permukaan buah
mengkilatwarna hijau sampai merah setelah tua. Biji kecil, pipih
warna putih kekuningan dan setelah tua menjadi coklat.
Distribusi/Penyebaran
:Tumbuh merata di seluruh Indonesia karena banyak digunakanorang mulai
dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku,Irian/Papua dan Nusa
Tenggara.
Habitat :Jenis
ini banyak terdapat di dataran rendah sampai pegunungan ±10 - 700 m dpl.
Perbanyakan
:Umumnya sudah dibudidayakan di pekarangan untuk konsumsi pribadi ataupun
di perkebunan dalam skala besar untuk dikirimke industri perusahaan
sambal. Kadang-kadang dijumpai jugatumbuh liar di hutan-hutan.
Manfaat
tumbuhan :Buah cabai merah dipakai untuk memperoleh warna merah
bagi penduduk di daerah Jawa Tengah
Sumber
Prosea :8: Vegetables p.136-140 (author(s): Poulos, JM)
Kategori :Pewarna
alami
Cara menanam tanaman tomat adalah disemai lebih dahulu,
setelah tumbuh 4 daun sejati kemudian ditanam (dijadikan bibit terlebih
dahulu). Panen dimulai usia 9 minggu setelah tanam selanjutnya setiap 5 hari.
Menurut tulisan karangan Andrew F. Smith "The Tomato in
America", tomat kemungkinan berasal dari daratan tinggi pantai barat Amerika Selatan.
Setelah Spanyol menguasai
Amerika Selatan, mereka menyebarkan tanaman tomat ke koloni-koloni mereka
di Karibia. Spanyol
juga kemudian membawa tomat ke Filipina, yang
menjadi titik awal penyebaran ke daerah lainnya di seluruh benua Asia. Spanyol juga
membawa tomat ke Eropa.
Tanaman ini tumbuh dengan mudah di wilayah beriklim Mediterania.
Kandungan Gizi Tomat (Per 100 g Penyajian)
Melawan Sel Kanker
Memperbaiki jaringan sel kulit
Meningkatkan mood
Mencegah terjadinya penyakit jantung
Mencegah hipertensi
Menjaga kesehatan mata
Menjaga stamina tubuh
Sumber antioksidan
Meningkatkan Antibodi
Menjaga kesehatan mata
Mencegah kolesterol
Mencegah darah kotor
Mencegah sel kanker
Manfaat Potasium
Menjaga kesehatan kulit
Baik untuk jantung
Baik untuk diabetes
Membentuk otot
Meningkatkan fungsi otak
Mengontrol tekanan darah
Meningkatkan metabolisme tubuh
Manfaat Mangan
Menjaga agar tulang tetap kuat
Mencegah osteoporosis
Menangkal radikal bebas
Mencegah epilepsi
Mencegah inflamasi
Menjaga kesehatan tiroid
Manfaat Vitamin K
Menjaga kesehatan jantung
Mencegah osteoporosis
Mencegah kanker
Membuat tulang lebih kuat
Mencegah diabetes
Manfaat Serat
Mengontrol kadar gula darah
Kesehatan jantung
Mencegah stroke
Kesehatan kulit
Menjaga kesehatan ginjal
Nutrisi untuk diet
Melancarkan BAB
Usus Yang sehat
Manfaat Asam Folat
Mendukung perkembangan janin
Meningkatkan produksi sperma
Sehat untuk jantung
Meringankan stroke
Menormalkan kadar kolesterol
Kesehatan saraf
Baik untuk kesehatan usus
Mencegah penuaan dini
Meningkatkan sel darah merah
Mencegah otak dari pikun
Manfaat Zat Besi
Meningkatkan kadar hemoglobin
Kekuatan otot
Meningkatkan fungsi otak
Menjaga temperatur tubuh
Pembawa oksigen
Mencegah anemia
Meningkatkan sistem imun
Mencegah Insomnia
Sumber energi
Kosentrasi
Manfaat Vitamin B3
Menurunkan LDL (kolesterol jahat)
Mencegah sakit jantung
Meningkatkan HDL (kolesterol baik)
Mencegah alzheimer
Mencegah katarak
Mencegah diabetes
Sumber produksi energi
Manfaat Vitamin B6
Menjaga kesehatan dan fungsi otak
Memproduksi antibodi untuk mencegah penyakit
Membantu pembentukan sel darah merah
Memecah protein
Mencegah anemia
TERASI
Terasi atau belacan adalah bumbu masak yang
dibuat dari ikan dan/atau udang
rebon yang difermentasikan, berbentuk seperti adonan atau pasta dan
berwarna hitam-coklat, kadang ditambah dengan bahan pewarna sehingga menjadi
kemerahan. Terasi merupakan bumbu penting di kawasan asia tenggara dan china
selatan. Terasi memiliki bau yang tajam dan biasanya digunakan untuk
membuat sambal terasi,
tetapi juga ditemukan dalam berbagai resep tradisional Indonesia.[1]
Di Malaysia, kadang-kadang belacan dibakar untuk lebih enak
tetapi cenderung menimbulkan bau yang tajam.[2][3]
Di daerah Bangka, ada beberapa daerah yang khusus menjadi penghasil
belacan yang terkenal seperti Toboali, Bangka Selatan. Pembuatannya
dengan cara udang rebon diambil nelayan dari laut, kemudian
langsung direbus di pinggir pantai, setelah matang, ditumbuk dan dicampur garam
menggunakan lesung kayu, dijemur kembali agar kadar airnya rendah, kemudian
ditumbuk kembali sampai bisa dibentuk, yang jadi ciri khas bentuk terasi.
Di Malaysia, bumbu masak ini disebut belacan, dan di Thailand disebut kapi.
Di Indonesia, terasi sering dikaitkan dengan sejarah berdirinya kota Cirebon yang
ditilik dari penamaannya dalam bahasa
Sunda yang berupa lakuran dari kata ci (air) dan udang
rebon.
Nama Bahan Makanan : Terasi
Nama Lain / Alternatif : -
Banyaknya Terasi yang diteliti (Food Weight) = 100 gr
Bagian Terasi yang dapat dikonsumsi (Bdd / Food Edible) = 100 %
Jumlah Kandungan Energi Terasi = 155 kkal
Jumlah Kandungan Protein Terasi = 22,3 gr
Jumlah Kandungan Lemak Terasi = 2,9 gr
Jumlah Kandungan Karbohidrat Terasi = 9,9 gr
Jumlah Kandungan Kalsium Terasi = 3812 mg
Jumlah Kandungan Fosfor Terasi = 726 mg
Jumlah Kandungan Zat Besi Terasi = 0 mg
Jumlah Kandungan Vitamin A Terasi = 0 IU
Jumlah Kandungan Vitamin B1 Terasi = 0,24 mg
Jumlah Kandungan Vitamin C Terasi = 0 mg
Khasiat / Manfaat Terasi : - (Belum Tersedia)
Huruf Awal Nama Bahan Makanan : T
Sumber Informasi Gizi : Berbagai publikasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia serta sumber lainnya.
Inilah Kandungan dan manfaat Terasi :
Sumber protein
Selama ini udang rebon sering dikategorikan sebagai udangnya kaum marginal. Dibandingkan dengan udang lainnya, rebon jauh lebih murah harganya. Namun, dari nilai gizi, udang rebon tidak kalah dari jenis udang lain. Kandungan gizi terasi per 100 g dapat dilihat pada tabel.
Seperti hewan air lainnya, udang rebon merupakan sumber protein hewani yang sangat baik. Seratus gram udang rebon segar mengandung protein sebesar 16,2 gram. Kandungan ini hampir sama dengan kandungan protein pada udang segar.
Karena itu, anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan disarankan banyak mengonsumsi udang, termasuk rebon. Udang juga mengandung vitamin D yang sangat baik untuk pertumbuhan tulang.
Protein merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Protein berperan penting dalam pembentukan sel-sel dan jaringan baru tubuh untuk memelihara pertumbuhan dan perbaikan jaringan yang rusak.
Pada anak-anak, protein sangat berperan dalam perkembangan sel otak. Pada orang dewasa, bila terjadi luka, memar, dan sebagainya, protein dapat membangun kembali sel-sel yang rusak.
Protein juga bisa menjadi bahan untuk energi bila keperluan tubuh akan karbohidrat dan lemak tidak terpenuhi. Protein pada udang termasuk protein lengkap karena memiliki semua asam amino esensial.
Pemanfaatan protein oleh tubuh sangat ditentukan oleh kelengkapan dan jumlah asam amino esensial yang terkandung di dalamnya. Semakin lengkap komposisi asam amino esensial dan semakin banyak jumlahnya, semakin tinggi manfaat protein tersebut di dalam tubuh.
Kaya kalsium dan fosfor
Keunggulan lain dari udang adalah kandungan kalsiumnya yang tinggi. Seratus gram udang rebon segar mengandung 757 mg kalsium, sedangkan dalam 100 gram udang rebon yang sudah dikeringkan sebanyak 2.306 mg. Dengan demikian, konsumsi udang rebon sangat baik untuk mencegah osteoporosis.
Keunggulan lain dari udang rebon adalah kandungan fosfornya yang cukup tinggi. Banyak orang beranggapan bahwa tulang keropos terjadi karena kekurangan kalsium saja, sehingga dalam pencegahan atau pengobatannya hanya difokuskan pada konsumsi kalsium.
Ini adalah mitos yang tidak benar. Kalsium baru bisa bermanfaat bila di dalam tubuh juga tersedia fosfor yang cukup untuk mengimbangi kalsium.
Perbandingan konsumsi kalsium dan fosfor yang sangat ideal untuk mencegah tulang keropos adalah 2:1. Satu-satunya jenis pangan dengan rasio seperti itu adalah air susu ibu (ASI). Pada udang rebon segar, perbandingan kalsium dan fosfor adalah 2,6:1.
Agar pemanfaatan kalsium pada udang rebon berlangsung optimal, konsumsi rebon harus diimbangi makanan yang kaya fosfor, seperti sayuran dan buah-buahan.
Selain baik untuk tulang, konsumsi makanan kaya kalsium juga dapat membantu mengontrol kadar kolesterol di dalam darah. Penelitian Margo A. Denke dari University of Texas Southwestern Medical Center, Dallas, Amerika Serikat, menunjukkan pemberian suplemen kalsium pada pria dapat menurunkan kolesterol jahat (LDL) hingga 11 persen bila dibandingkan dengan makanan yang berkalsium rendah.
Meskipun demikian, peran kalsium akan menjadi optimal bila didukung sederetan cara lain untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Contohnya, konsumsi makanan berlemak rendah dan berserat tinggi, terutama sayuran dan buah-buahan.
Sumber zat besi
Udang rebon juga merupakan sumber zat besi yang sangat baik. Kadar zat besi per 100 gram udang rebon basah dan kering adalah 2,2 mg dan 21,4 mg. Zat besi sangat diperlukan tubuh untuk membentuk hemoglobin yang berperan sebagai pengangkut oksigen dalam darah.
Kehadiran oksigen yang cukup sangat diperlukan untuk fungsi normal seluruh sel tubuh. Bila darah kekurangan oksigen, fungsi sel-sel di seluruh tubuh bisa terganggu.
Nah, terasi ternyata tidak hanya menjadi pelengkap dan penentu citarasa masakan, tetapi juga sebenarnya memiliki kandungan gizi yang baik. Hanya saja sayangnya kadang ada pembuat terasi yang melakukan kecurangan dengan menggunakan bahan yang tidak layak, dan memakai pengawet yang berbahaya. Untuk itu konsumen penikmat kuliner seyogyanya memperhatikan bahan baku masakan sejak awal.
Sumber protein
Selama ini udang rebon sering dikategorikan sebagai udangnya kaum marginal. Dibandingkan dengan udang lainnya, rebon jauh lebih murah harganya. Namun, dari nilai gizi, udang rebon tidak kalah dari jenis udang lain. Kandungan gizi terasi per 100 g dapat dilihat pada tabel.
Seperti hewan air lainnya, udang rebon merupakan sumber protein hewani yang sangat baik. Seratus gram udang rebon segar mengandung protein sebesar 16,2 gram. Kandungan ini hampir sama dengan kandungan protein pada udang segar.
Karena itu, anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan disarankan banyak mengonsumsi udang, termasuk rebon. Udang juga mengandung vitamin D yang sangat baik untuk pertumbuhan tulang.
Protein merupakan salah satu zat gizi yang sangat diperlukan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Protein berperan penting dalam pembentukan sel-sel dan jaringan baru tubuh untuk memelihara pertumbuhan dan perbaikan jaringan yang rusak.
Pada anak-anak, protein sangat berperan dalam perkembangan sel otak. Pada orang dewasa, bila terjadi luka, memar, dan sebagainya, protein dapat membangun kembali sel-sel yang rusak.
Protein juga bisa menjadi bahan untuk energi bila keperluan tubuh akan karbohidrat dan lemak tidak terpenuhi. Protein pada udang termasuk protein lengkap karena memiliki semua asam amino esensial.
Pemanfaatan protein oleh tubuh sangat ditentukan oleh kelengkapan dan jumlah asam amino esensial yang terkandung di dalamnya. Semakin lengkap komposisi asam amino esensial dan semakin banyak jumlahnya, semakin tinggi manfaat protein tersebut di dalam tubuh.
Kaya kalsium dan fosfor
Keunggulan lain dari udang adalah kandungan kalsiumnya yang tinggi. Seratus gram udang rebon segar mengandung 757 mg kalsium, sedangkan dalam 100 gram udang rebon yang sudah dikeringkan sebanyak 2.306 mg. Dengan demikian, konsumsi udang rebon sangat baik untuk mencegah osteoporosis.
Keunggulan lain dari udang rebon adalah kandungan fosfornya yang cukup tinggi. Banyak orang beranggapan bahwa tulang keropos terjadi karena kekurangan kalsium saja, sehingga dalam pencegahan atau pengobatannya hanya difokuskan pada konsumsi kalsium.
Ini adalah mitos yang tidak benar. Kalsium baru bisa bermanfaat bila di dalam tubuh juga tersedia fosfor yang cukup untuk mengimbangi kalsium.
Perbandingan konsumsi kalsium dan fosfor yang sangat ideal untuk mencegah tulang keropos adalah 2:1. Satu-satunya jenis pangan dengan rasio seperti itu adalah air susu ibu (ASI). Pada udang rebon segar, perbandingan kalsium dan fosfor adalah 2,6:1.
Agar pemanfaatan kalsium pada udang rebon berlangsung optimal, konsumsi rebon harus diimbangi makanan yang kaya fosfor, seperti sayuran dan buah-buahan.
Selain baik untuk tulang, konsumsi makanan kaya kalsium juga dapat membantu mengontrol kadar kolesterol di dalam darah. Penelitian Margo A. Denke dari University of Texas Southwestern Medical Center, Dallas, Amerika Serikat, menunjukkan pemberian suplemen kalsium pada pria dapat menurunkan kolesterol jahat (LDL) hingga 11 persen bila dibandingkan dengan makanan yang berkalsium rendah.
Meskipun demikian, peran kalsium akan menjadi optimal bila didukung sederetan cara lain untuk menurunkan kadar kolesterol dalam darah. Contohnya, konsumsi makanan berlemak rendah dan berserat tinggi, terutama sayuran dan buah-buahan.
Sumber zat besi
Udang rebon juga merupakan sumber zat besi yang sangat baik. Kadar zat besi per 100 gram udang rebon basah dan kering adalah 2,2 mg dan 21,4 mg. Zat besi sangat diperlukan tubuh untuk membentuk hemoglobin yang berperan sebagai pengangkut oksigen dalam darah.
Kehadiran oksigen yang cukup sangat diperlukan untuk fungsi normal seluruh sel tubuh. Bila darah kekurangan oksigen, fungsi sel-sel di seluruh tubuh bisa terganggu.
Nah, terasi ternyata tidak hanya menjadi pelengkap dan penentu citarasa masakan, tetapi juga sebenarnya memiliki kandungan gizi yang baik. Hanya saja sayangnya kadang ada pembuat terasi yang melakukan kecurangan dengan menggunakan bahan yang tidak layak, dan memakai pengawet yang berbahaya. Untuk itu konsumen penikmat kuliner seyogyanya memperhatikan bahan baku masakan sejak awal.
karateristik terasi
Ia menjelaskan ciri-ciri terasi aman yang dikonsumsi
warnanya tidak mencolok, warnanya agak kecoklatan seperti warna udang.
Komentar
Posting Komentar