Famous Food (Sukiyaki dan Ramen)
Sukiyaki
Sukiyaki (すき焼き, スキヤキ) adalah irisan tipis daging sapi,
sayur-sayuran, dan tahu
di dalam panci besi yang dimasak di atas meja makan dengan cara direbus.
Sukiyaki dimakan dengan mencelup irisan daging ke dalam kocokan telur ayam.
Sayur-sayuran untuk Sukiyaki misalnya bawang bombay, daun bawang, sawi putih, shungiku (nama daun dari pohon
keluarga seruni), jamur shiitake, dan jamur enoki. Sebagai
pelengkap ditambahkan ito konnyaku atau shirataki yang berbentuk seperti soun
berwarna bening atau sedikit abu-abu.
Sukiyaki memiliki dua versi, Sukiyaki versi daerah Kansai dan Sukiyaki versi daerah Kanto
yang berbeda cara penyajian, jenis bumbu dan rasa.
Menurut Sukiyaki versi Kansai, Sukiyaki hanya dimasak dengan
bumbu kecap asin dan gula pasir, sedangkan
Sukiyaki versi Kanto dimasak menggunakan saus Warishita yang merupakan campuran
dashi, kecap asin, gula pasir, dan mirin
yang dimasak terlebih dulu.
Menurut cara Kansai, potongan lemak sapi dicairkan di dalam
panci sebelum memasukkan irisan daging sapi. Bumbu berupa gula pasir dan kecap
asin dituangkan sekaligus dalam jumlah banyak di atas daging yang sudah matang
lalu diaduk-aduk dengan sayur-sayuran hingga matang. Menurut cara Kanto, bumbu
warishita dididihkan dulu di dalam panci sebelum semua bahan dimasukkan. Ada
pendapat yang diragukan kebenarannya mengatakan Sukiyaki pada mulanya adalah
daging sapi yang dipanggang (bahasa Jepang: yaki) di atas cangkul besi tebal
yang disebut suki. Sebelum restorasi Meiji, orang Jepang tidak pernah memakan
daging sapi mematuhi larangan agama Buddha yang melarang konsumsi hewan
berkaki empat dan hewan yang digunakan untuk pertanian. Di zaman Meiji toko daging yang pertama dibuka
di Jepang (tahun 1867), yang diikuti dengan dibukanya restoran Gyunabe.
Sebelum Perang Dunia ke-2, di daerah Kanto masakan
ini lebih dikenal dengan nama Gyunabe (牛鍋, sapi, panci).
Ramen
Ramen (拉麺;ラーメン) adalah masakan mi
kuah Jepang yang berasal dari China.
Orang Jepang juga menyebut ramen sebagai chuka soba (中華そば soba dari Tiongkok)
atau shina soba (支那そば) karena soba atau o-soba dalam
bahasa Jepang sering juga berarti mi.
Rebusan mi hasil buatan tangan atau buatan mesin diceburkan
ke dalam sebuah mangkuk berisi kuah yang dibuat dari
berbagai jenis kaldu (umumnya dengan dasar kaldu babi).
Pada umumnya chasiu, menma,
dan irisan daun bawang
ditambahkan di atas mi sebagai lauk atau penyedap. Mi yang biasanya berwarna
kuning dibuat dari terigu dengan kadar gluten tinggi ditambah air dan bahan kimia
tambahan seperti potasium karbonat,
natrium karbonat
dan kadang-kadang asam fosfat.
Bahan-bahan kimia yang bersifat alkali mengubah sifat
alami gluten dalam tepung terigu dan membuat mi menjadi kenyal sekaligus
mengaktifkan senyawa flavonoid yang terkandung dalam tepung terigu sehingga mi
berwarna kuning. Perbandingan air dan tepung terigu adalah kira-kira 1: 35%,
semakin banyak air maka semakin lunak pula mi yang dihasilkan.
Pada zaman dulu pembuatan mi di Tiongkok menggunakan air
asin dari danau Kan di pedalaman Mongolia yang mengandung garam mineral
alami. Di Jepang, bahan kimia tambahan untuk membuat mi sampai sekarang ini
masih disebut kansui (鹹水, secara harafiah: air dari Danau Kan). Seusai Perang Dunia II, bahan kimia tambahan untuk
mi yang berbahaya untuk kesehatan banyak beredar di pasaran, tetapi sekarang
bahan kimia tambahan sudah diatur dalam standar JAS. Bahan kimia tambahan untuk
mi juga mempunyai bau tidak enak yang sering tidak disukai orang, sehingga di
Jepang juga dibuat mi yang menggunakan telur
sebagai pengganti bahan kimia. Di atas ramen umumnya ditambahkan penyedap
berupa beraneka ragam lauk seperti: chasiu, menma,
telur rebus, sayuran hijau (seperti bayam), irisan daun bawang, nori,
atau narutomaki sebagai hiasan. Telur rebus
untuk ramen biasanya berwarna coklat karena direbus di dalam kuah bekas rebusan
chasiu. Sayuran sekaligus penyedap yang paling umum untuk ramen adalah irisan daun bawang. Sebelum ditambahkan ke dalam
ramen, sebagian penjual ramen lebih dulu menggoreng irisan daun bawang di dalam
minyak goreng.
Komentar
Posting Komentar