Describe Ingredient (Jeruk Nipis, Jeruk Purut, Jeruk Bali)
Jeruk Nipis
Jeruk Nipis (Lat Citrus aurantifolia; Famili: Rutaceae)
merupakan jenis tumbuhan yang masuk kedalam suku jeruk-jerukan, tersebar di Asia
Dan Amerika Tengah
dikenal juga sebagai jeruk pecel. Pohon jeruk nipis dapat mencapai tinggi 3—6
meter, bercabang banyak dan berduri, daun lonjong, tangkai daun bersayap kecil.
Perbungaan muncul dari ketiak daun dan bunga kecil, putih berbau harum. Buah
bulat sampai bulat telur, berwarna hijau sampai kuning dan kulit buah tipis
mengandung banyak minyak atsiri.
Daging buah berwarna putih kehijauan, sangat asam, mengandung banyak vitamin C
dan asam sitrat. Biji banyak, kecil, bersifat poliembrioni.
Di Indonesia dapat hidup di dataran rendah
sampai ketinggian 1000 m dari permukaan laut.
Tumbuh baik di tanah alkali, di tempat-tempat
yang terkena sinar matahari langsung. Perbanyakan dengan biji, okulasi atau cangkok. Buah digunakan untuk membuat
minuman, obat batuk dan penyedap masakan dan juga sering dipakai untuk
menghilangkan karatan dan mencuci rambut.
jeruk purut,
jeruk purut, jeruk limau, limau, atau limo (Citrus × hystrix
DC.) merupakan tumbuhan perdu yang dimanfaatkan
terutama buah dan daunnya
sebagai bumbu penyedap masakan. Dalam perdagangan internasional dikenal sebagai
kaffir lime, sementara nama lainnya ma kruut (Thailand), krauch soeuch (Kamboja), 'khi 'hout (Laos),
shouk-pote (Burma), kabuyau, kulubut, kolobot (Filipina), truc (Vietnam) dan limau kuwit (Banjar). Tumbuhannya
berbentuk pohon kecil dengan tinggi antara 2-12
meter. Batangnya bengkok atau bersudut, agak kecil, dan bercabang rendah.
Tajuknya tak beraturan. Cabang-cabangnya rapat. Rantingnya
berduri, kecil, dan bersudut tajam. Daun
berbentuk bulat telur, ujungnya tumpul, dan bertangkai satu.[1] Daunnya itu seperti dua helai yang
tersusun vertikal akibat pelekukan tepinya yang ekstrem; tebal dan permukaannya
licin, agak berlapis malam. Daun muda dapat berwarna ungu yang
kuat. Buahnya kecil, biasanya tidak pernah berdiameter lebih daripada 2cm,
membulat dengan tonjolan-tonjolan dan permukaan kulitnya kasar; kulit buah
tebal. Perbanyakan dilakukan dengan biji atau dengan pencangkokan.
Dalam dunia boga Asia Tenggara penggunaannya cukup sering
dan rasa sari buahnya yang masam biasanya digunakan sebagai penetral bau amis
daging atau ikan untuk mencegah rasa mual, seperti pada siomay. Ikan yang sudah dibersihkan
biasanya ditetesi perasan buahnya untuk mengurangi aroma amis. Daun jeruk purut
juga banyak dipakai . Potongannya dicampurkan pada bumbu pecel
atau juga gado-gado untuk mengharumkan. Demikian pula
dalam pembuatan rempeyek, potongan
daunnya dicampurkan pada adonan tepung yang kemudian digoreng. Di Thailand, daun jeruk purut sangat populer
dalam masakannya. Tom yam dan tom
khaa, dua makanan berkuah yang populer, menggunakannya. Menu dari Kamboja, Semenanjung Malaya,
Pulau Sumatra, Pulau Jawa, dan Pulau Bali juga menggunakan daun jeruk
purut sebagai pengharum masakan.
Jeruk bali
Jeruk bali, jeruk besar, atau pomelo (bahasa Inggris: pomelo, ilmiah: Citrus
grandis, C. maxima) merupakan jeruk penghasil buah
terbesar. Nama "pomelo" sekarang disarankan oleh Departemen
Pertanian karena jeruk ini tidak ada kaitannya dengan Bali.
Jeruk ini termasuk jenis yang mampu beradaptasi dengan baik
pada daerah kering dan relatif tahan penyakit, terutama CVPD
yang pernah menghancurkan pertanaman jeruk di Indonesia.
Beberapa kultivar unggulan
Indonesia:
'Nambangan'
'Srinyonya'
'Magetan'
'Madu'/'Bageng' (tanpa biji)
Tiga kultivar yang pertama ditanam di sentra produksi jeruk
bali di daerah Kabupaten Magetan
dan Kabupaten Madiun,
sedangkan yang terakhir ditanam di daerah Bageng,
Kabupaten Pati.
Komentar
Posting Komentar